Kepribadian yang utuh akan melahirkan manusia yang memiliki
jiwa social yang penuh dedikasi terhadap sesamanya, dan memiliki moral sebagimana
yang tercermin pada diri Rasulullah (QS.Al-Ahjab:21, Al-Qolam:4).
Uraian di atas merupakan bagian dari konsep Islam tentang
manusia. Akitanya dengan proses pendidikan, maka secara ringkas dapat dikatakan
bahwa dalam proses pendidikan haruslah mampu menghasilkan lulusan yang (1)
memiliki keperibadian yang utuh, seimbang antara spek jasmani dan ruhaninya,
pengetahuan umum dan pengetahuan umum dan pengetahuan agamanya, duniawi adan
ukhrawinya, (2) memiliki jiwa social yang penuh dedikasi, dan (3) bermoral dan
bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah. Dari pemikiran ini, kemudian perlu dicoba
menelusuri tujuan dan cita-cita pendidikan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Lantas di mana relevansinya antara konsep di atas dengan tujuan pendidikan
Muhammadiyahdan Nahdlatul Ulama yang hendak diwujudkan? Dalam tujuanya
Perkumpulan Muhammadiyah berusaha mengembalikan ajaran Islam kepa da sumber
aslinya yaitu al-Qur’an dan Assunah, seperti yang diamanatkan oleh Rasulullah
SAW. Itulah sebabnya tujuan Muhammadiyah ini meluruskan dan memepertinggi
pendidikan pendidikan agama Islam secara modern, serta memperteguh keyakinan
tentang agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Karena
itu dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkannya, Muhammadiyah telah
mendirikan sekolah-sekolah yang tersebar diseluruh nusantara ini. Sekolah-sekolah ini dikelola
oleh Muhammadiyah disamping mengutamakan pendidikan agama Islam, juga
memberikan mata pelajaran umum sebagaimana halnya pendidikan yang dikelola oleh
pemerintah. Muhammadiyah bukan hanya semata bergerak di bidang pengajaran,tetapi
juga lapangan-lapangan lain, terutama menyangkut social ummat Islam. Sehubungan
dengan hal itu Muhammadiyah memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut:
1.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam; Muhammadiyah
dalam melaksanakan dan memperjuangkan keyakinana dan cita-cita organisasinya
berasaskan Islam. Menurut Muhammadiyah, bahwa dengan Islam bisa dijamin
kebahaiaan yang hakiki hidup di dunia dan akherat, material dan spiritual. Atas
dasar pendirian tersebut maka Muhammadiyah berjuang mewujudkan Syari’at Islam
dalam kehidupan perorangan, keluarga dan masyarakat. Segala yang dilakukan oleh
Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, kemasyarakatan perekonomian
kerumahtanggaan dan sebagainya tak bisa dilepaskan dari usaha untuk melepaskan
ajaran Islam.
2.
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah; Untuk
mewujudkan keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah yang berdasarkan Islam, yaitu
amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah dilakukan menurut cara yang dicontohkan
oleh nabi Muhammad SAW. Dakwah islam dilakukan dengan hikmah kebijaksanaan,
nasihat, ajaran dan jika perlu dilakukan dengan berdialog.
3.
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid; Usaha-usaha
yang dirintis dan dilaksanakan menunjukan bahwa Muhammadiyah selalau berusaha
memperbaharui dan meningkatkan
pemahaman Islam secara rasional sehingga,
Islam lebih mudah diterima dan dihayati oleh segenap lapisan masyarakat. Muhammadiyah
secara formal telah beberapa kali erumuskan tujuan pendidikannya, di antaranya
adalah pada tahun 1936 pada kongresnya di Betawi dalam konferensi pendidikan di
Bandung pada tahun 954 yang kemudian baru dapat isyahkan pada tahun 1955.
Bagikan Berita Muhammadiyah ini ke teman anda melalui: